hqdefaultSemakin dibabat, semakin merambat. Istilah tersebut agaknya tidak terlalu berlebihan jika disematkan kepada orang Kristen. Fakta sejarah membuktikan bahwa orang Kristen dari awal kemunculannya sampai saat ini tidak lepas dari penganiayaan. Namun seolah orang Kristen tidak ada habisnya, justru semakin dibabat malah semakin merambat. Misalnya saja, pertumbuhan umat Kristen di Iran yang melonjak naik, bahkan disaat diskriminasi dan penganiayaan besar bertambah besar.

Menurut Pars Teological Center sebuah badan pelatihan teologi Kristen yang berbasis di London – Inggris, saat ini jumlah warga Iran yang baru memeluk Kristen dan berjemaat didalam kegerakan gereja-gereja rumah, mencapai satu juta orang. Selain itu ada 200 orang Kristen Iran yang saat ini sudah menjadi generasi penerus pemimpin gereja Iran.

Hal sebaliknya, sejarah membuktikan bahwa orang-orang Kristen yang berada di zona nyaman justru mengalami kemerosotan, misalnya saja di Amerika dan Eropa. Setiap tahun puluhan gereja yang ditutup, sementara di negara-negara dimana Kristen mengalami penganiayaan justru mengalami peningkatan yang sangat drastis.

Lalu, mengapa penindasan justru membuat orang Kristen semakin kuat dan bertumbuh? Ini adalah pola kerja Allah, bahkan sejak bangsa Israel berada di tanah Mesir. Pada zaman perbudakan Israel di Mesir, Firaun berusaha menghambat pertumbuhan orang Israel dengan mengeluarkan perintah untuk membinasakan setiap bayi laki-laki yang lahir dikalangan orang Israel. Namun usaha itu sia-sia, karena tangan Tuhan melindungi orang Israel. Malah orang yang akan memimpin kemerdekaan orang Israel di besarkan didalam istana Firaun.

Keluaran 1:12 Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.

Sejak bangkitnya gereja mula-mula, berbagai usaha dilakukan untuk menghambat pertumbuhannya. Para pemuka agama Yahudi bekerja keras, mereka bekerja keras bukan untuk memberitakan kerajaan Allah, melainkan untuk membabat dan membinasakan orang Kristen.

Kisah Para Rasul 11:19 Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja.

Penganiayaan yang dialami umat Kristen mula-mula memaksa mereka untuk tersebur di daerah-daerah sekitar Asia kecil, hal tersebut justru membuka ladang baru bagi penginjilan terhadap orang-orang yang belum mengenal Kristus.

Salah seorang guru Paulus (Gamaliel) berkata “Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik, apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini!. Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah.” (Kisah 5:35,38-39). Terbukti bahwa kekristenan masih tetap bertahan sampai saat ini.

Orang Kristen tidak perlu berkecil hati terhadap orang-orang yang menganiaya bahkan mengatasnamakan Tuhan terhadap semua kebejatan yang mereka lakukan terhadap orang Kristen, karena hal tersebut memang telah dinubuatkan:

Yohannes 16:2-4a Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.”

Bersyukurlah jika kita mengalami penganiayaan dan penindasan, justru itu kesempatan bagi kita untuk bertumbuh dalam iman yang sehat, tidak terjebak dalam zona nyaman kita, Amin.

Amsal 16:4 TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. Sekali lagi, ayat diatas menegaskan bahwa dalam tangan Tuhan segala sesuatu itu, apakah itu keadaan suka, apakah itu keadaan duka, ada tujuannya. Bahkan orang fasikpun dibiarkan Tuhan hidup ada tujuannya.